Sunday, September 25, 2011

Pemilik Akun Twitter @gilang_perdanaa Diburu Polisi

Artikel ini menjelaskan beberapa hal tentang
bejubel market place terbaik indonesia, dan jika Anda tertarik, maka ini patut dibaca, karena Anda tidak pernah tahu apa yang Anda tidak tahu.

Metrotvnews.com, Jakarta: Polisi akan mencari pemilik akun twitter @gilang_perdanaa. Akun itu diduga milik siswa SMA Negeri 6 Bulungan, Jakarta Selatan, yang ikut memukuli wartawan dalam bentrokan di depan sekolah tersebut, kemarin.

Pemilik akun mengaku puas sudah memukuli wartawan. Itu ditulis dalam akunnya. Dia juga menulis sejumlah makian kepada wartawan. Tak ketinggalan jargon "Mahakam Keras".

Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Polisi Budi Irawan mengatakan, pengusutan kasus akan dimulai dari pemilik akun @gilang_perdanaa.

"Itu petunjuk awal untuk kami melangkah," kata Budi. Ia juga menegaskan Gilang menjadi terlapor dalam bentrokan yang melukai belasan wartawan.

Bukan cuma Gilang, pemilik akun @danoe12 juga ikut mencaci maki wartawan. Pemilik akun menulis, "Mampus lu wartawan gegerotak, makanya jangan cari masalah, mahakam keras bos!"

Jika Anda dasar apa yang Anda lakukan pada informasi yang tidak akurat, Anda mungkin akan tidak menyenangkan terkejut oleh konsekuensi. Pastikan Anda mendapatkan cerita
bejubel market place terbaik indonesia keseluruhan dari sumber-sumber informasi.

Kasus ini buntut dari penganiayaan seorang juru kamera Trans 7, Oktaviardo, oleh puluhan siswa SMA Negeri 6 pada Jumat lalu. Oktaviardo dikeroyok ketika sedang mengambil gambar pascatawuran siswa SMAN 6 dan SMAN 70.

Kemarin, puluhan wartawan dari berbagai media menggelar aksi damai di depan SMAN 6. Mereka meminta pertanggung jawaban pihak sekolah atas penganiayaan terhadap Okta. Tapi, Kepala Sekolah SMAN 6 Kadarwati Mardiutama, mengatakan kasus itu bukan tanggung jawab sekolah.

Menurut Kadarwati, kejadian setelah pukul 19.00 WIB bukan lagi kewenangan sekolah. Itu menjadi tanggung jawab keluarga dan kepolisian. Ia juga mengatakan belum tentu yang nmelakukan berasal dari SMAN 6.

Jawaban Kadarwati dinilai sebagai upaya cuci tangan. Korban akhirnya meminta izin untuk mencari pelaku dari kelas ke kelas. Tujuannya, mencatat identitas dan melaporkan ke polisi.

Usai jam sekolah, bentrokan tak bisa dihindari. Sejumlah wartawan kembali dipukuli. Puncaknya, lebih dari 300 siswa mengepung dan mengeroyok 20 wartawan. Polisi pun kewalahan menghadapi.

Korban luka yang melapor, yakni Banar Fil Ardhi (kompas.com) luka di pelipis dan bawah mata; Panca (Media Indonesia) luka di pelipis dan kaki; Doni Fabrianus (Trans TV) terkilir di jari tangan karena tendangan; Yudis (Sindo) geger otak ringan.(Satwika)

Kadang-kadang sulit untuk memilah-milah semua rincian yang terkait dengan hal ini, tapi aku positif Anda tidak akan kesulitan untuk memahami informasi yang disajikan di atas.

No comments:

Post a Comment