London (ANTARA News/AFP) - Pasar saham global merosot pada Kamis waktu setempat, dengan pasar Eropa turun tiga persen setelah diguncang seruan Dubai untuk menunda utang sebuah perusahaan negara utama memicu kecemasan tentang pinjaman publik yang berlebihan, kata para analis. Pemerintah Dubai mengejutkan pasar keuangan pada Rabu ketika mengatakan akan meminta kreditor dari konglomerat Dubai World untuk moratorium utang sekurang-kurangnya enam bulan.

Permintaan itu "memberi iklim ketidakamanan dan krisis kepercayaan ketika ketakutan tentang utang publik memuncak berlebihan," kata Xavier de Villepion, seorang analis Global Equities di Paris.

Indeks FTSE saham-saham terkemuka London ditutup 3,18 persen lebih rendah pada 5.194,13 poin. Pasar sebelumnya terpaksa menangguhkan sementara perdagangan untuk tiga setengah jam karena halangan teknis.

Indeks DAX di Frankfurt turun 3,25 persen menjadi 5.614,17 poin dan indeks CAC di Paris ditutup 3,41 persen lebih rendah menjadi 3.679,23, dengan bank-bank besar semuanya menderita. Societe Generale di Paris merosot 5,48 persen menjadi 45,62 euro.

"Kalau (Dubai) telah memberikan peringatan lebih pasar utang, maka di sana akan ada sedikit panik sekarang," kata David Morrison, seorang analis keuangan perusahaan taruhan GFT.

"Ini menyebabkan sebuah pelarian mini ke yang berkualitas seperti utang Amerika Serikat, Eropa akan dibeli sebagai utang

yang relatif aman."

Pasar-pasar New York tutup Kamis untuk liburan Hari Thanksgiving di Amerika Serikat.

Di Asia, Shanghai menyusut 3,62 persen, Tokyo turun 0,62 persen dan Hong Kong kehilangan 1,78 persen. Saham China juga terkena prospek ketat peraturan perbankan dan kekhawatiran tentang kebijakan moneter tahun depan.

Di tempat lain di Eropa, Madrid turun 2,58 persen menjadi ditutup pada 11.657,5 poin. Brussel turun 3,08 persen menjadi 2.426,40 dan Milan ditutup 3,60 persen lebih rendah pada

21.922.

Amsterdam turun 3,62 persen menjadi 306,72 dan Indeks Pasar Swiss turun 2,16 persen menjadi 6.283,38.

Pengetahuan dapat memberikan keuntungan yang nyata. Untuk memastikan bahwa Anda sepenuhnya informasi tentang berita, terus membaca.

Karena pasar saham turun tajam, investor mencari keselamatan di pasar obligasi dan emas, yang mencapai rekor tertinggi lain.

Dubai mengumumkan bahwa mereka akan merubah Dubai World, kelompok induk perusahaan (holding group) pemerintah di belakang proyek-proyek pembangunan besar di negara gurun, dan ingin

kreditor memperluas jatuh tempo utang hingga setidaknya Mei 2010.

Dubai menambahkan bahwa pihaknya telah menghimpun dana lima miliar dolar dalam penerbitan obligasi baru yang bertujuan membantu memenuhi kewajiban utang lainnya.

Lembaga pemeringkat Standard & Poor`s mengklasifikasikan perkembangan sebagai "default" (gagal) dan menurunkan peringkat perusahaan pemerintah Dubai termasuk Dubai World.

"Tindakan peringkat adalah hasil dari pengumuman pada 25 November dari restrukturisasi kewajiban utang Dubai World dan anak perusahaannya, (pengembang properti) Nakheel," S&P mengatakan dalam sebuah pernyataan.

"Dalam pandangan kami, restrukturisasi seperti itu mungkin dipertimbangkan sebuah kegagalan berdasarkan kriteria gagal kami, dan mewakili kegagalan pemerintah Dubai untuk memberikan dukungan keuangan tepat waktu kepada entitas inti terkait pemerintah."

Beberapa negara ekonomi utama telah muncul dari resesi dalam beberapa bulan terakhir, tapi ahli telah memperingatkan risiko untuk pemulihan, sebagian dari akumulasi utang dalam mengatasi penurunan.

Analis Barclays Capital Paul Robinson memperingatkan bahwa isu Dubai bisa berkontribusi terhadap sebuah kemunduran "serius" di pasar saham global.

Lainnya memperingatkan bahwa hal itu bisa mengambil lebih dari satu dekade bagi antusiasme investor bagi emirat Teluk untuk kembali sebagai akibat dari perkembangan minggu ini.

"Dubai tidak bisa mengurangi itu sendiri, atau persepsi global lebih lanjut sebagai tempat untuk tidak melakukan bisnis pada saat ini," kata analis MF Global Manus Cranny.

"Ini adalah implikasi jangka panjangmengenai pendanaan, kepercayaan diri dan penghimpun modal yang akan mengambil satu dekade atau lebih untuk berdiri kembali."

Di tempat lain pada Kamis, emas melambung ke rekor tingginya 1.195,13 dolar per ons setelah pembelian emas IMF oleh bank sentral Sri Lanka, kata para pedagang.

Logam mulia juga telah memperoleh dukungan dalam beberapa pekan dari ketakutan inflasi, lemahnya mata uang AS dan meningkatnya langkah bank-bank sentral untuk mendiversifikasi asetnya ke dalam emas.(*)