Jakarta (ANTARA News) - Bank Mandiri memperkuat jaringan internasional di kawasan ASEAN untuk meningkatkan transaksi "remittance" (pengiriman uang) melalui pembukaan kantor anak perusahaan Mandiri International Remittance (MIR) di Malaysia. Direktur Utama Bank Mandiri Agus Martowardojo, dalam siaran persnya, Minggu, mengatakan tujuan pendirian MIR tersebut merupakan strategi untuk meningkatkan pendapatan "fee based" (pendapatan di luar bunga), khususnya dari transaksi "remittance" dari Malaysia ke seluruh cabang Bank Mandiri, baik di Indonesia maupun di negara lain lokasi kantor Bank Mandiri berada.

Agus juga mengatakan bahwa pendirian MIR ini menjadi bank pertama dari bank komersial Indonesia yang membuka layanan pengiriman uang di Malaysia.

Menurut dia, pemilihan Malaysia sebagai lokasi pengembangan bisnis "remittance" Bank Mandiri cukup beralasan mengingat jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang berada di Malaysia saat ini.

Berdasarkan data Bank Dunia mencapai lebih dari 2 juta orang serta pemberangkatan TKI ke Malaysia setiap tahun meningkat rata-rata 18 persen.

"Pendirian MIR ini adalah salah satu bentuk komitmen Bank Mandiri bagi Tenaga Kerja Indonesia, khususnya untuk memberi kemudahan layanan pengiriman uang ke kampung halaman," kata Agus.

Sebagian besar informasi ini datang langsung dari kata kunci%% pro. Hati-hati membaca sampai akhir benar-benar menjamin bahwa Anda akan tahu apa yang mereka ketahui.

Selain layanan kepada TKI, MIR juga menyediakan jasa pengiriman uang kepada perusahaan-perusahaan Indonesia yang mempunyai jaringan kantor di Malaysia.

MIR juga akan bekerjasama dengan bank-bank Malaysia serta penyedia layanan "remittance" yang berada di negara tersebut untuk mengakomodir kebutuhan transaksi pengiriman uang.

Bisnis "remittance", khususnya transaksi yang berasal dari TKI masih berpotensi ditingkatkan dan cenderung dapat bertahan di masa krisis seperti ditunjukkan data Bank Indonesia dimana pengiriman uang pada 2008 mengalami peningkatan senilai 37,33 persen dari 6 miliar dolar AS pada 2007 menjadi 8,24 miliar.

Sampai dengan September 2009, transaksi "remittance" Bank Mandiri mencapai angka 1,1 juta transaksi dengan total nilai sekitar 41,5 millia dolar AS.

Transaksi "outgoing" (keluar) mencapai 260 ribu transaksi dengan nilai 23 milliar dolar AS, sementara transaksi "incoming" (masuk) mencapai 825 ribu transaksi dengan total nilai 18,5 millar dolar.

Di samping melayani kebutuhan "remittance" TKI, pada 2009 ini Bank Mandiri juga terus mengembangkan bisnis "remittance".

Satu di antaranya adalah layanan remittance ke China dalam mata uang renminbi (CNY) melalui kerjasama dengan Industrial & Commercial Bank of China (ICBC) dan Bank of China (BOC).(*)