Jakarta, (tvOne) Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar melantik Bambang Irawan sebagai Dirjen Imigrasi yang sebelumnya dipegang M Indra selaku pejabat pelaksana tugas (Plt). "Sumpah ini disaksikan Allah SWT dan masyarakat, diucapkan dengan kesadaran sepenuhnya dan sungguh-sungguh. Saya harap sumpah ini dilaksanakan seiklas-iklasnya," kata Patrialis sebelum membimbing pembacaan sumpah Dirjen Imigrasi yang baru di Jakarta, Kamis. Dalam sambutannya, Patrialis meminta kepada pejabat Eselon I Ditjen Imigrasi ini mampu mengembalikan nama baik imigrasi yang saat ini diterpa berita "tersentuh" jaringan mafia keimigrasian. "Saya minta setelah ini rapatkan barisan, atur strategi untuk memperbaiki negara ini. Satu saja staf imigrasi mengalami kelalaian, tentu akan berdampak pada kementerian," ujar dia menegaskan. How can you put a limit on learning more? The next section may contain that one little bit of wisdom that changes everything.
Tidak boleh lagi ada pelanggaran hukum, dan diharapkan satu sama lain untuk saling mengawasi, ujar Patrialis. Terkait 12 Instruksi Presiden, ia mengingatkan tidak ada lagi direktur atau dirjen yang hanya diam di belakang meja, tetapi harus terjun langsung ke lapangan. "Kejadian yang muncul belakangan ini memalukan. Masak ada paspor asli tapi palsu, tapi petugas kita tidak tahu membedakan, padahal ada enam tanda itu palsu. Kita harus akui bahwa kita lalai," tegasnya. Surat keputusan Presiden untuk pengangkatan Bambang Irawan sebagai Dirjen Imigrasi telah ditandatangani pada 14 Januari 2011. Bambang Irawan sebelumnya menjabat Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Riau. Pelantikan yang semula akan dilaksanakan pukul 10.30 WIB, sedikit mundur menjadi pukul 11.30 WIB karena Menteri Hukum dan HAM dikabarkan harus menghadiri rapat pimpinan Polri. Sebelumnya Patrialis menegaskan bahwa pergantian eselon I di jajaran keimigrasian tidak ada kaitannya dengan pencopotan karena terkait kasus "lolosnya" Gayus Halomoan Tambunan ke beberapa negara saat perstatus terdakwa dan tahanan pada Rumah Tahanan Mako Brimob Kelapa Dua. (Ant)
Tidak boleh lagi ada pelanggaran hukum, dan diharapkan satu sama lain untuk saling mengawasi, ujar Patrialis. Terkait 12 Instruksi Presiden, ia mengingatkan tidak ada lagi direktur atau dirjen yang hanya diam di belakang meja, tetapi harus terjun langsung ke lapangan. "Kejadian yang muncul belakangan ini memalukan. Masak ada paspor asli tapi palsu, tapi petugas kita tidak tahu membedakan, padahal ada enam tanda itu palsu. Kita harus akui bahwa kita lalai," tegasnya. Surat keputusan Presiden untuk pengangkatan Bambang Irawan sebagai Dirjen Imigrasi telah ditandatangani pada 14 Januari 2011. Bambang Irawan sebelumnya menjabat Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Riau. Pelantikan yang semula akan dilaksanakan pukul 10.30 WIB, sedikit mundur menjadi pukul 11.30 WIB karena Menteri Hukum dan HAM dikabarkan harus menghadiri rapat pimpinan Polri. Sebelumnya Patrialis menegaskan bahwa pergantian eselon I di jajaran keimigrasian tidak ada kaitannya dengan pencopotan karena terkait kasus "lolosnya" Gayus Halomoan Tambunan ke beberapa negara saat perstatus terdakwa dan tahanan pada Rumah Tahanan Mako Brimob Kelapa Dua. (Ant)
No comments:
Post a Comment